cover
Contact Name
Andre Rachmat Scabra
Contact Email
andrescabra@unram.ac.id
Phone
+6282334867555
Journal Mail Official
abdiinsani@unram.ac.id
Editorial Address
http://abdiinsani.unram.ac.id/index.php/jurnal/about/editorialTeam
Location
Kota mataram,
Nusa tenggara barat
INDONESIA
Jurnal Abdi Insani
Published by Universitas Mataram
ISSN : 28284321     EISSN : 28283155     DOI : https://doi.org/10.29303/abdiinsani.v7i1
Jurnal Abdi Insani adalah jurnal ilmiah yang berisi hasil pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat. Jurnal ini diharapkan berfungsi sebagai alat komunikasi ilmiah sehingga dapat menginspirasi pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang lebih baik.
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 16 Documents
Search results for , issue "Vol 6 No 2 (2019): Jurnal Abdi Insani Universitas Mataram" : 16 Documents clear
APLIKASI TEKNOLOGI TEPAT GUNA PEMISAH KULIT ARI KEDELAI UNTUK UMKM PENGOLAHAN TEMPE DI KECAMATAN SUKAMULIA KABUPATEN LOMBOK TIMUR Agriananta Fahmi Hidayat; Surya Abdul Muttalib; Asih Priyati
Jurnal Abdi Insani Vol 6 No 2 (2019): Jurnal Abdi Insani Universitas Mataram
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/abdiinsani.v6i2.194

Abstract

Desa Sukamulia, Kecamatan Sukamulia, Kabupaten Lombok Timur dapat dijadikan sebagai suatu wilayah yang cocok dalam pengembangan Technopreuneurship. Sebagian masyarakat desa Sukamulia memiliki aktivitas sosial sebagai guru mengaji dengan usia rata-rata 18-25 tahun. Tingkat pendidikan sebagian masyarakat Desa Sukamulya tersebut adalah SMP dan SMA. Kelompok masyarakat yang tergabung sebagai guru mengaji tersebut memiliki wadah organisasi bernama Remaja Mushola (remus) Nurul Yakin. Remus Nurul Yakin pada saat ini telah memiliki beberapa unit bidang usaha antara lain penjualan pulsa, beras, ayam potong dan tempe. Produksi tempe saat ini merupakan mata pencaharian utama karena permintaan pasarnya yang cukup besar. Pengolahan tempe dilakukan secara tradisional tanpa bantuan mesin pengolahan. Proses pemisahan kulit ari kedelai masih dilakukan dengan cara manual atau ditradisional yang umumnya memiliki kelemahan Yaitu memerlukan waktu yang lebih lama serta tambahan tenaga kerja. Metode tradisional pemisahan kulit ari kedelai dilakukan dengan cara direndam dan diinjak-injak hingga kulit ari terkupas. Metode ini sangat merugikan karena dapat menyebabkan kedelai pecah atau bahkan sampai hancur sehingga hasil tidak bisa maksimal Proses pemisahan kulit ari kedelai ini merupakan salah satu tahapan yang penting dalam proses pembuatan tempe karena mempengaruhi kualitas dari tempe. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas tempe yang dihasilkan menjadi lebih baik serta efisiensi proses produksi tercapai. Hasil kegiatan pengabdian kepada masayarakat ini adalah bertambahnya pengetahuan pelaku usaha produksi tempe dan hasil produksi yang lebih baik.
PENINGKATAN KUALITAS DAN DAYA SAING PRODUK USAHA JAJANAN KHAS LOMBOK DI DESA SURADADI KABUPATEN LOMBOK TIMUR Muhammad Zainul Majdi; Baiq Yuliana Rizkiwati; Rasyid Hardi Wirasasmita
Jurnal Abdi Insani Vol 6 No 2 (2019): Jurnal Abdi Insani Universitas Mataram
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/abdiinsani.v6i2.202

Abstract

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan daya saing produk Usaha Mikro Kecil di Desa Suradadi Kabupaten Lombok Timur khususnya. Bentuk kegiatan yang dilakukan antara lain mengadakan pelatihan manajemen Usaha, meningkatkan kemampuan mitra dalam mendesain kemasan dan katalog produk, menerbitknan No-PIRT dan label halal, dan penggunaan internet sebagai media pemasaran. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat inii dilaksanakan menggunakan metode ceramah, diskusi, demonstrasi, praktik langsung, observasi, serta sosialisasi, dan evaluasi. Pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat pada skema Program Kemitraan Masyarakat (PKM) tahun anggaran 2018 meliputi tahapan pendahuluan, perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporan. Adapun hasil kegiatan yang telah dilakukan yakni Pelatihan manajemen Usaha, Pelatihan manajemen keuangan, Pelatihan web dan pemasaran, Sosialisasi keamanan pangan dan legalitas usaha, terbitnya PIRT dan label halal untuk produk UKM Rinjani dan Sasakku, Katalog aneka jajanan khas Lombok dan Blog sebagai media pemasaran. Kegiatan-kegiatan tersebut terbukti sangat membantu mitra dengan memiliki pengetahuan dan keterampilan, menumbuhkan bahkan meningkatkan jiwa wirausaha, dari segi keamanan usaha pangan olahan lebih aman di konsumsi dan menjamin serta melindungi konsumen terhadap produk halal dan meningkatkan kepercayaan konnsumen, dengan katalog dapat memudahkan konsumen dalam memilih aneka jajanan yang akan di pesan, kemudian adanya blog dapat meningkatkan jaringan pemasaran dan memiliki jaringan yang lebih luas.
INTRODUKSI TEKNOLOGI INSEMINASI BUATAN PADA TERNAK KAMBING DI KECAMATAN BATU KELIANG UTARA LOMBOK TENGAH I Wayan Lanus Sumadiasa; Lalu Ahmad Zainuri; Enny Yuliani; Chairussyuhur Arman; Muhammad Prasetyo Nugroho
Jurnal Abdi Insani Vol 6 No 2 (2019): Jurnal Abdi Insani Universitas Mataram
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/abdiinsani.v6i2.206

Abstract

Populasi ternak kambing di Kecamatan Batu Keliang Utara Lombok Tengah tercatat hanya sekitar 873 ekor. Masyarakat Batu Kliang Utara menginginkan pengembangan ternak yang berbasis teknologi inseminasi buatan (IB), mengingat permintaan pasar akan ternak dan daging kambing yang semakin meningkat. Aplikasi teknologi pada ternak kambing belum berkembang karena sebagian besar mayarakat belum memahami cara penerapannya. Oleh karena itu, telah dilaksanakan pengabdian kepada masyarakat tentang “introduksi teknologi IB pada kambing di Batu Keliang Utara, Lombok Tengah”. Tujuannya adalah memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada masyarakat di Kecamatan Batu Keliang Utara tentang prospek, manfaat dan kelebihan teknologi inseminasi buatan (IB) pada ternak kambing. Metode pendekatan yang digunakan adalah penyuluhan dan pendidikan singkat dengan cara ceramah, diskusi dan memberikan contoh tentang hal-hal yang terkait dengan program IB dan upaya untuk meningkatkan efisiensi reproduksi dan produksi serta efisiensi usaha beternak kambing. Materi penyuluhan meliputi pemilihan pejantan dan betina, menadah sperma, menyiapkan betina, deteksi birahi dan peaksanaan IB, serta deteksi kebuntingan. Berdasarkan hasil evaluasi, kegiatan pengabdian kepada masyarakat dinilai cukup berhasil. Evaluasi yang dimaksud antara lain respon dan antusiasme peserta terlihat cukup besar. Para peserta tampak cukup memahami materi yang disuluhkan dan ingin menerapkan teknologi IB dalam kegiatan beternak yang bernilai ekonomis. Besarnya sambutan dan respon para peserta penyuluhan merupakan foktor pendukung yang cukup besar untuk diterima dan diterapkannya teknologi IB dalam manajemen reproduksi ternak mereka ke depan. Kesimpilan dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah diduga terjadi menambah wawasan dan pemahaman masyarakat tentang pentingnya penerapan teknologi inseminasi buatan dalam meningkatkan reproduktivits dan produktivitas ternak kambing.
DESAIN SEA SCAPE KAWASAN WISATA “GREEN TURTLE” PANTAI SEDAYU KABUPATEN LOMBOK UTARA sitti hilyana; andre rachmat scabra; rini saptaningtyas
Jurnal Abdi Insani Vol 6 No 2 (2019): Jurnal Abdi Insani Universitas Mataram
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/abdiinsani.v6i2.221

Abstract

Pantai Sedayu Kabupaten Lombok Utara merupakan salah satu lokasi peneluran penyu hijau (green turtle) di Indonesia. Lokasi peneluruan penyu sampai saat ini sangat resisten dari berbagai ancaman seperti penangkapan baby turtle, pengaweta penyu dijadikan sebagai cendera mata kepada wisatawan, pengambilan telur penyu, dan sebagainya. Disamping pengambilan langsung, penangkapan secara tidak langsung juga terjadi akibat terperangkap di jarring nelayan. Permasalahan tersebut segera diatasi melalui upaya konservasi untuk menghindari kepunahan biota yang sangat langka ini. Salah satu metode transfer pengetahuan kepada masyarakat sasaran yang dinilai lebih efektif adalah melakukan pemberdayaan masyarakat pantai Sedayu diarahkan yang diarahkan untuk peningkatan kapasitas masyarakat dalam perlindungan dan pelestarian penyu sekaligus mengembangkan kawasan sebagai destinasi wisata “green turtle”. Keluaran yang diharapkan dari kegiatan pengabdian kepada mayarakat ini adalah : Tersusunnya Desain Seascape Pantai Sedayu sebagai Blue Print Pengembangan Wisata “Green Turtle” , Terbangunnya Destinasi Wisata di Kabupaten Lombok Utara, Meningkatnya Pendapatan dan Kapasitas Masyarakat dalam Mengelola Kawasan Wisata, Tumbuhnya kesadaran masyarakat dalam melindungi biota langka dan partisipasi dalam mengelola destinasi wisata. Berkembangnya wisata “green turtle” akan berdampak positif terhadap pelestarian biota penting karena masyarakat dapat terlibat secara aktif dan partisipatif dalam pelestarian sumberdaya langka. Pelesarian sumberdaya dibarengi dengan pengembangan kawasan menjadi destinasi wisata, secara social akan membuka lapangan kerja baru bagi masyarakat sehingga secara ekonomi dapat dijadikan sebagai sumber pendapatan masyarakat sekitar. Pendekatan ini sekaligus merupakan salah satu upaya untuk mendukung program pemerintah daerah dalam meningkatkan 10.000 wirausaha baru di Kabupaten Lombok Utara sesuai program kerja pemerintah yang dituangkan dalam RPJMD kabupaten Lombok Utara 2017-2021.
PENGEMBANGAN UMKM KERUPUK MAMBAL SEBAGAI WUJUD EKONOMI KREATIF DI DESA MAMBALAN KABUPATEN LOMBOK BARAT Tri Mulyaningsih; Rika Aprianti; Ni Luh Putu Juni Ardianti; Wandhy Alfian Aswin; Muhamad Faisal; Nurul Hikmah; Nurul Hidayati Deram Keraf
Jurnal Abdi Insani Vol 6 No 2 (2019): Jurnal Abdi Insani Universitas Mataram
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/abdiinsani.v6i2.223

Abstract

Desa Mambalan merupakan desa tertua yang ada di Kecamatan Gunungsari Kabupaten Lombok Barat. Pada daerah tersebut, terdapat sebuah Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang beranggotakan ibu-ibu rumah tangga yang memproduksi kerupuk tepung terigu yang dikenal dengan “Kerupuk Mambal”. UMKM tersebut mengalami kelumpuhan, setelah bencana gempa bumi melanda pulau Lombok, dan mengakibatkan area bangunan tempat pembuatan kerupuk runtuh serta fasilitasnya tertimbun oleh reruntuhan bangunan. Tujuan kegiatan pengabdian kepada masyarakat di Desa Mambalan tersebut adalah mengembangkan UMKM kerupuk Mambal sebagai wujud ekonomi kreatif pasca gempa tepatnya di dusun Mambalan desa Mambalan kecamatan Gunungsari kabupaten Lombok Barat. Pengembangan UMKM tersebut dilakuan dengan cara membuat varian cita rasa kerupuk. Varian cita rasa yang ditambahkan adalah ekstrak daun bayam (Amaranthus hybridus L.), ekstrak daun kelor (Moringa oleifera Lam.), ekstrak wortel (Daucus carota L.), dan daging ikan tongkol (Euthynnus affinis). Hasil pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat dalam pengembangan UMKM Kerupuk Mambal adalah cita rasa baru pada produksi kerupuk yakni cita rasa daun kelor, daun bayam, buah wortel, dan daging ikan tongkol. Berdasarkan minat konsumen terhadap produk varian rasa yang dihasilkan, varian yang paling laku serta yang kurang laku terjual secara berurutan yaitu kerupuk mambal varian rasa kelor dan varian rasa ikan tongkol.
PELATIHAN STRUKTUR KOMUNIKASI SBAR BAGI TENAGA KESEHATAN DI RUMAH SAKIT UNIVERSITAS MATARAM Dian Puspita Sari; Yoga Pamungkas Susani; Titi Pambudi Karuniawati; Mohammad Rizki
Jurnal Abdi Insani Vol 6 No 2 (2019): Jurnal Abdi Insani Universitas Mataram
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/abdiinsani.v6i2.224

Abstract

Komunikasi antar tenaga kesehatan terkait informasi perawatan pasien menjadi sangat penting untuk menjamin keberlanjutan perawatan dan keselamatan pasien. Masalah komunikasi yang berujung pada tuntutan malpraktik sering ditemukan pada proses handoff, yaitu ketika tanggung jawab perawatan pasien dialihkan ke tenaga kesehatan lain. SBAR (Situation, Background, Assessment, dan Recommendations) merupakan suatu pendekatan komunikasi kolaboratif yang direkomendasikan oleh WHO untuk membantu para klinisi agar memiliki pemahaman yang sama mengenai kondisi klinis pasiennya sehingga dapat mengatasi berbagai hambatan dalam berkomunikasi. Tujuan dari pelatihan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan dokter dan tenaga kesehatan yang bertugas di Rumah Sakit Universitas Mataram mengenai penerapan metode komunikasi SBAR dalam proses handoff pasien. Pelatihan ini diikuti oleh 46 orang perawat, bidan, dokter dan tenaga kesehatan lain yang bertugas di RS Universitas Mataram. Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat ini dilakukan dengan metode ceramah, dibantu dengan media video sebagai pemicu diskusi dan tanya jawab mengenai proses handoff serta simulasi penerapan SBAR dalam bentuk role-play menggunakan kasus-kasus yang disiapkan. Peserta melakukan evaluasi diri setelah mengikuti role-play dan mendiskusikan umpan balik dari fasilitator dan peserta lainnya. Berdasarkan hasil pre dan postes, didapatkan peningkatan pengetahuan yang signifikan mengenai proses handoff dan struktur SBAR dari 4.69 menjadi 7.27. Berdasarkan hasil evaluasi diri sebelum dan sesudah pelatihan didapatkan peningkatan pemahaman mengenai situasi yang membutuhkan komunikasi handoff, struktur SBAR, cara melakukan handoff dan kemampuan menerapkan SBAR. Peserta menilai pelatihan SBAR relevan dan bermanfaat bagi tugas pekerjaan mereka dan sesi role-play sangat bermanfaat untuk melatih keterampilan mereka menggunakan struktur SBAR.
PENGEMBANGAN AGRIBISNIS SAYURAN DAN BUAH-BUAHAN DI DAERAH AGROWISATA GUMANTAR, KABUPATEN LOMBOK UTARA taslim sjah; Wuryantoro Wuryantoro; Sri Supartiningsih; Sri Maryati
Jurnal Abdi Insani Vol 6 No 2 (2019): Jurnal Abdi Insani Universitas Mataram
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/abdiinsani.v6i2.230

Abstract

Kabupaten Lombok Utara (KLU) sedang giat melakukan pembangunan di segala bidang, termasuk bidang ekonomi, antara lain dengan pengembangan agrowisata pada lokasi-lokasi yang potensial, seperti di Desa Gumantar, Kecamatan Kayangan. Pengembangan agrowisata ini salah satunya adalah dengan pengembangan sayuran dan buah-buahan. Untuk memperoleh manfaat maksimum dari produksi maka usaha tanaman dilakukan dengan pendekatan agribisnis, memadukan kegiatan dari hulu hingga hilir, dari pra produksi hingga ke konsumen. Wilayah yang ditetapkan sebagai lokasi kegiatan pengabdian kepada masyarakat adalah Desa Gumantar Kecamatan Kayangan Kabupaten Lombok Utara. Tujuan kegiatan ini secara umum adalah untuk meningkatkan pendapatan pelaku usaha dalam wilayah agrowisata tersebut. Tahapan kegiatan untuk mencapai tujuan umum tersebut dilakukan melalui tujuan-tujuan khusus untuk meningkatan kemampuan teknis dan manajemen dalam bisnis terkait. Cakupan materi dirancang untuk mencapai efisiensi dan efektivitas operasi, dari dua sisi kegiatan bisnis yaitu peningkatan penerimaan dan pengurangan biaya operasi bisnis. Penyampaian materi kegiatan pengabdian kepada masyarakat dilakukan dengan metode ceramah dan diskusi. Evaluasi terhadap kegiatan menunjukkan hasil positif berupa peningkatan pengetahuan dan motivasi usaha karena adanya potensi peningkatan keuntungan yang diperoleh dengan penerapan pengetahuan yang telah diberikan. Oleh karena itu kegiatan semacam ini perlu dilakukan lagi di lokasi-lokasi baru maupun pada bidang-bidang bisnis baru.
PEMASANGAN PERANGKAT PEGUAT DAYA GSM DI PULAU GILI GEDE KABUPATEN LOMBOK BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT Made Sutha Yadnya Yadnya; Cahyo Mustiko Okta Movianto; Cipta Rahmadani; I Nyoman Wahyu Satiawan; Ida Bagus Fery Citarsa
Jurnal Abdi Insani Vol 6 No 2 (2019): Jurnal Abdi Insani Universitas Mataram
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/abdiinsani.v6i2.238

Abstract

Berdasarkan data sensus penduduk tahun 2015 penduduk di Gili Gede yang tinggal di pulau adalah 425 Kepala Keluarga (KK), serta yang mempunyai HP(Phonsel) sebanyak 196 KK. Hal ini menimbulkan kebutuhan komunikasi cukup tinggi, dilain pihak pada keluarga yang mampu mempunyai sampai HP sampai 3 buah HP per orang. Sangat miris melihat kenyataan sinyal yang diperoleh dalam penggunaanHP di Gili Gede sangat kecil dan cenderung hanya bisa di tangkap pada siang hari, serta harus berpindah posisi mencari sinyal yang baik dengan naik ke perbukitan (dataran lebih tinggi). Ini harus diatasi dengan memasang BTS kecil (penguat daya GSM). Pengabdian pada masyarakat salah satunya dengan memasang pemancar dan penerima berupa BTS kecil dengan cakupan radius sinyal area jarak udara 50 meter. Bagian BTS salah satu komponen adalah antena, arah rambat dipergunakan arah directional (terarah) dan arah ommidirectional. Terpasangnya BTS komunikasi dengan dunia luar pulau dapat dilakukan dengan baik.
PELATIHAN PENANGANAN STREPTOCOCCUSIS PADA IKAN NILA (OREOCHROMUS NILOTICUS) MENGGUNAKAN PAKAN FERMENTASI DI DESA GONTORAN LINGSAR Fariq Azhar; Dyke Gita Wirasisya
Jurnal Abdi Insani Vol 6 No 2 (2019): Jurnal Abdi Insani Universitas Mataram
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/abdiinsani.v6i2.240

Abstract

Ikan nila (Oreochromis niloticus) merupakan salah satu jenis ikan yang banyak dibudidayakan di Indonesia. Ikan ini memiliki tingkat ekonomis yang cukup tinggi dan disukai konsumen. Selain itu, ikan ini mudah untuk dipelihara dan pertumbuhannya relatif lebih cepat. Upaya untuk meningkatkan produksi budidaya ikan ini masih terkendala dengan adanya serangan penyakit Streptococcosis terutama oleh bakteri Streptococcus agalactiae yang merupakan penyakit pada ikan nila yang biasa dihadapi oleh pembudidaya dan dapat menyebabkan kematian yang massal pada ikan budidaya. Untuk mengatasi penyakit bakterial biasanya digunakan antibiotik, namun pemberian antibiotik secara terus menerus dapat mengakibatkan terjadinya resistensi bakteri terhadap jenis antibiotik tersebut. Selain itu, efek samping pemberian antibiotik dapat meninggalkan residu yang nantinya akan membahayakan manusia dan lingkungan. Alternative yang dapat digunakan untuk mengatasi resistensi antibiotik adalah dengan memanfaatkan bahan alami dengan menggunakan pakan fermentasi. Penggunaan pakan fermentasi pada ikan diharapkan membantu meningkatkan sistem imun dari ikan tersebut. Penggunaan pakan fermentasi jauh lebih ramah lingkungan, lebih ekonomis, dan tidak terpapar residu yang berbahaya. Manfaat penyuluhan ini diharapkan akan mampu mendorong masyarakat untuk dapat menangani dan mencegah penyebaran penyakit pada ikan nila dan meningkatkan kemampuan masyarakat dalam pembuatan pakan fermentasi ikan yang dapat meningkatkan sistem imun ikan, sebagai alternative pengganti antibiotik Sehingga dapat membantu pembudidaya untuk mengurangi biaya produksi dan meningkatkan keuntungan dalam produksinya.
TEKNOLOGI AKUAPONIK APUNG TERINTEGRASI BUDIDAYA IKAN NILA DI DESA KAPU KABUPATEN LOMBOK UTARA bagus dwi hari setyono; andre rachmat scabra
Jurnal Abdi Insani Vol 6 No 2 (2019): Jurnal Abdi Insani Universitas Mataram
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/abdiinsani.v6i2.241

Abstract

Desa Kapu Kabupaten Lombok Utara memiliki potensi perikanan yang cukup baik. Hal tersebut dapat dilihat dari banyaknya sumber mata air yang dapat digunakan untuk keperluan pertanian dan perikanan tersebut. Salah satu pemanfaatan sumber air oleh para masyarakat adalah sebagai media budiadaya ikan air tawar, yaitu ikan nila. Ikan nila telah dipelihara oleh masyarakat Desa Kapu dan menjadi mata pencaharian sampingan. Pendapatan masyarakat melalui kegiatan budidaya ikan nila ini cukup baik mengingat teknologi yang digunakan adalah teknologi semi intensif. Kegiatan pengabdian ini dilakukan agar pendapat masyarakat terhadap budiaday ikan nila menjadi semakin meningkat. Mudah-mudahan dapata menjadi mata pencahaian utama bagi mereka. Untuk mensukseskan kegiatan ini, maka kami membuat pelatihan dalam bentuk penyuluhan tentang teknologi akuaponik yang terintegrasi dengan budidaya ikan nila. Hasil dari kegiatan ini cukup baik, yaitu meningkatnya penghasilan masyarakat yang semula hanya bisa panen ikan nila, maka sekarang bisa panen sayur sayuran berjenis pokcoi, bayam, kangkung, dan lain-lain.

Page 1 of 2 | Total Record : 16